Artikel Terbaru »

Pendakian Terakhir

Aku menyimpan harapan tentangmu satu persatu dalam menghadapi kenyataan bahwa kamu adalah kenanganku… perlahan kudaki bukit berbatu, mengelilingi tepi berduri bertelanjang kaki.. perih kurasa namun tak seperih yang kamu rasa…
Aku telah hidup dimasaku lagi, masa dimana aku merasa terisolasi dari perjalananku meuju keyakinanku tentang siapa aku dan untuk apa aku disini.. aku menantimu atau aku berimajinasi tentang kamu?! Memperdebatkan ini sebagai bagian dari hubungan transdental! Orang gila yang mempermainkan karet gelang ditepian jalan, tanpa pernah malu akan jalan hidupnya.. mungkin aku bisa seperti dia untuk menyelami kehidupan.. aku rasa lebih mulia dibandingkan aku harus tetap bertahan dengan keserakahan dan ketidakpuasaanku dalam menikmati yang kini aku punya..
Ujung bukit ini masih belum terlihat, struktur jalannya curam sekali, jhampir-hampir aku kembali terjatuh kelubang yang sama dalam hitungan detik saja.. kerongkonganku pun belum terpuaskan dahaga akan kenikmatan airmatamu, sehingga penat sekali aku merasa.. lalu aku menjilati tepi bebatuan yang dibasahi oleh air liur kecemasanku untuk tidak mengharapkan airmatamu kembali.. jika aku salah aku memohon maaf untuk kesekian kalinya!

Inilah yang aku sebut dengan perjalananku menuju puncak terakhir dari bukit ini... bukit yang berbatu ingin aku sulap menjadi padang rumput yang indah... mungkin aku takkan beranologi... tapi inilah persembahan terakhirku untukmu.. apabila kau tak juga menurunkan hujan untuk membasahi bukit ini, rumput hijau ini akan kering dengan sendirinya.. dan si pendaki pun akan mati kehausan tanpa pernah mendapatkan apa yang ia perjuangkan…

0 Comments:

Post a Comment



 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin