Artikel Terbaru »

Inilah AKU

Aku melihat cermin dan mencoba untuk merenungkan aktivitet intelektuil diriku sendiri, mula-mula aku melihat gambaran dari suatu kekacauan yang tak ada akhirnya dari hubungan-hubungan dan reaksi-reaksi, pergantian-pergantian dan kombinasi-kombinasi, di mana tak ada yang tetap, semua bergerak di mana dan sebagaimana telah adanya, tetapi segala-sesuatu bergerak, berubah, menjadi dan melenyap. Oleh karena itu, aku melihat mula-mula gambaran keseluruhannya dengan bagian-bagian individuilnya banyak-sedikitnya masih tinggal di latar belakang. Aku lebih memperhatikan gerakan-gerakan, peralihan-peralihan, hubungan-hubungan daripada benda-bendanya yang bergerak, berkombinasi dan berhubungan. Konsepsi dunia yang primitif, naïf, tetapi pada dasarnya tepat ini adalah konsepsi filsafat Yunani kuno, dan pertama kali dirumuskan dengan jelas oleh Heraclitus tentang segala-sesuatu itu ada dan tiada, karena segala-sesuatu itu mengalir, senantiasa berubah, senantiasa menjadi dan melenyap.

Pernah seorang kawan memanggilku gila karena pemikiran-pemikiranku yang menurut mereka diluar batas imanjinasi anak muda seusiaku. Namun bagi seorang “gila” seperti aku, hal-ihwal dan pencerminan-pencerminan tentang sesuatu yang mereka anggap asing di dalam pikiranku, adalah merupakan sebuah ide-ide yang terpisah-pisah, yang harus dipandang satu demi satu dan terasing satu sama lain dan merupakan obyek-obyek penyelidikan yang tetap, kaku, yang ditentukan sekali untuk selama-lamanya. Aku mencoba berfikir dalam antitese-antitese yang sama sekali tak terdamaikan. “Jalan pikiranku ialah ‘ya, ya; tidak, tidak’; karena apapun juga yang lebih daripada ini datang dari setan”. Bagiku suatu hal-ihwal itu ada atau tidak ada, suatu hal-ihwal tidak bisa pada waktu yang sama adalah dia sendiri dan sesuatu yang lain. Positif dan negatif secara mutlak saling mengecualikan sebab dan akibat berada dalam antitese yang kaku satu sama lain.

Sepintas lalu cara berpikir ini nampaknya sangat radikal, namun bagiku itulah yang dinamakan akal sehat. Hanyalah akal sehat, di dalam empat tembok dari kerajaan kamar-duduknya sendiri, yang mengalami avontur-avontur yang sangat indah segera aku memberanikan diri memasuki dunia penelitian yang luas. Dan cara berpikir yang metafisik, yang dapat dibenarkan dan perlu seperti halnya dalam sejumlah bidang yang keluasannya berlain-lainan menurut sifat obyek penelitian yang khusus, cepat atau lambat mencapai suatu batas, memang di luar batas ini aku menjadi berat-sebelah, terbatas, abstrak, tenggelam dalam kontradiksi-kontradiksi yang tak terpecahkan.

Untuk maksud sehari-hari kita tahu dan dapat mengatakan, misalnya, apakah seekor hewan itu hidup atau tidak. Tetapi, setelah diperiksa lebih teliti, kita ketahui bahwa hal ini, dalam banyak hal, adalah suatu masalah yang sangat rumit, sebagaimana diketahui betul oleh para ahli hukum. Mereka telah memeras otak mereka dengan sia-sia untuk menemukan suatu batas rasionil yang di luar batas ini membunuh anak dalam kandungan ibunya merupakan suatu pembunuhan. Persis sama tidak mungkinnya untuk menentukan secara mutlak saat kematian, karena fisiologi membuktikan bahwa kematian bukanlah suatu gejala yang seketika itu juga, yang sekejap mata, melainkan suatu proses yang lama sekali.

Inilah aku, seoarang manusia yang hidup ketika manusia-manusia sekitarku mengalami dekadensi moral aku berusaha menjadi diriku ketika manusia manusia itu telah merasa sempurn, aku masih harus mencari tahu siapa aku, walau aku tau siapa aku!. Begitu juga ketika setiap keadaan organik pada setiap saat adalah yang itu juga dan bukan yang itu juga; setiap saat aku mengasimilasi materi yang disediakan dari luar, dan membebaskan diri dari materi lain, setiap saat beberapa sel dari badannya mati dan sel-sel lain membentuk diri lagi, dalam waktu yang lama atau pendek materi dari badannya diperbaharui sama sekali dan diganti oleh molekul-molekul materi lain, sehingga setiap keadaan organik adalah senantiasa dia sendiri dan juga sesuatu yang lain daripada aku sendiri.

Inilah Aku, seorang manusia yang dilahirkan dengan nama :
SHANDY RAHADIANSYAH SIREGAR

 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin