Artikel Terbaru »

Freedom Fortilla

Mereka selalu berbondong dalam lubang penuh darah... cemeti yang rajin melecut berjalan lurus menuju padang arafah...
Darussalam yang tak pernah berujung pada lintangnya... Tak sempat dilahirkan.. karena mati terkubur dibawah nisan tanpa nama...!

Merekalah takdir dari orbit luar peradaban... Bermandikan Mitraliyur karabin.. angkat senjata para militan..
Dielukan lewat semiotik puisi penuh gemetar... Lemparan granat lavosier meledak dan ikut terbakar..

Ketika air mata tak terhapus dari pandangan shaf ghaib.. Dari balik mikhrab..tak tercatat bilangan ajaib...
Membalikan sujud.. memburu nafas dalam maklumat.. Tentang Sebuah kota yang terkubur takbir hingga kiamat...

Aku ingin hancurkan pabrik nista yang memproduksi dusta.. Mengoyak tenda-tenda pengungsi mengarak gutan belantara...
Membangkang Resolusi picik Majelis dunia... Ketika Shabra dan Shatila hancur bersama bumi Palestina!!

Saat Darwinis Sosial menjadi panduan ideologi Jabotinsky.. Doktrin keras proto-fasis Benitto Mussolini...
Semangat likud radikal mengusir kaum muslim palestin.. Ledakan As-sakhrah.. Kubah suci umat muslimin...

Kiblat pertama tlah dihancurkan oleh reptilia dari bawah tanah...Ditengah kumandang adzan disepanjang jalur gaza..
Rintihan Manusia menunggu mati sebagai syuhada... Terpenggalah kepala diujung senjata penghuni neraka..

Dengan lantangnya Jabra Ibrahim Jabra kobarkan semangat membara... Berapi nampaknya dari balik mimbar Al-Aqsa - As-Syura...
Saat bocah-bocah palestina Menjawab laras baja.. dengan lemparan bebatuan senja...

Terbungkamlah ujung senjata dibawah telapak sajadah.. Terpenjara tanpa suara.. mengikis kepingan tak bermaya...
Saat darah segar tlah membanjiri tanah An-biya... Khilafah tak segan resapkan darah para syuhada...

Mempertahankan bumi yang dititipkan Tuhan kepada kaum reformis.. Diserahkan Saverinus uskup pemegang baitul maqdis..
Kepada amirul mukminin Raudiallahu Anhu..Mempertegas seruan lantang umat muslim untuk bahu membahu...

Mereka mengubah demografi Palestina lewat infasi zionis yahudi.. Kematian manusia palestina hanya statistik bagi Rabbi Mordhaci...
Tak lebih dari fasia berujung lukisan mati... membawa injuri diatas darsum ujung belati...

Lamat kaki bocah-bocah palestina lewati padang savana... Merengek-rengek diantara deru mortir travesia...
Hanya menitik ketika ayah mereka menjadi syuhada... Gempita meriam ruahkan kabut airmata..

Wajah tanpa dosa menukik tajam ke cakrawala... Langit memedar merah memuntahkan vortus amarah..
Kibaskan saja Tuhan... Sayap Djibril kearah Zionis barbar..
Biarkan mereka terombang-ambing bagai tornado dipadang mahsyar...

Cinta dan Kasih bukan berarti hukuman mati.. ketika Rachel Corry harus bertarung melawan buldozer besi..
Alinea baru mengafirmasi jelaga fortilla... mengangkang kayuh palsu intimidasi jernihnya logika...

Siapa yang paling tangguh bercicara tentang teologi kemanusiaan?! Perdebatan tlah singkirkan aqidah dari dokumen ayat suci tuhan..
Apakah terwujud implementasi keimanan yang utuh?!! Dari ramalan suku maya sampai penemuan bahtera nabi Nuh...!!

Konspirasi sempurna propaganda iblis dan israel.. Dari setiap pusaran derita yang terbawa sampai tepian sungai Tigris..
Memaksa membuka blokade militer tanpa syarat.. Bukan memaksa Muslim tuk gadaikan kemurnian nilai syariat...

Beribu dukungan kecaman berlalu tanpa komando.. Berupaya memaksa Zabaniyah membuka gerbang purgatorio..
Saat google telah kalahkan popularitas kitab suci... Dan manusia kini memilih berdzikir lewat tombol-tombol Blackberry

Setiap energi yang terkuras untuk misi kemanusiaan  Mavi Marmara tlah bercerita tentang pembantaian...
Terima kasih kepada liga arab atas degradasi ketakwaan..
Telah biarkan genosida di palestina dan kalian hanya berpangku tangan..

Konsepsi anomi terorisme instrumentalis... Mencermati kehidupan rezim ortodox pancang politis...
Membangun kekuatan teritorial berbasis zionis..Vandalisme quo vadis bagi kaum primordialis...

Serangan seporadis bagai sympthon kronis magis..Project rekonstruksi sosial yang berakhir dengan tragis..
Kekuatan faksional memburu nafas dalam kelam... Dari identitas yang terancam hingga dislokasi sumberdaya alam...

(senzdee_a.k.a. Abdullah Ali)
4 Juni  2010

Aku Tidak Sedang Beretorika

Dalam beberapa waktu belakangan ini, masalah "apa yang harus aku kerjakan" telah menghadapkan aku pada situasi yang sangat mengnyita perhatian segelintir reformis nurani seorang Sendy. Dan harus diakui bahwa aku memang belum memecahkan masalah megenai karakter dan metode-metode pendekatan secara intensif terhadapnya, sebuah masalah mendasar bagi seorang yang baru saja mengalami recovery total akibat adiksi berkepanjangan selama beberapa tahun terakhir yang aktivitasnya berupa praktek penodaan symbol kepercayaan. Hal ini masih menimbulkan perbedaan-perbedaan pendapat yang serius, yang menampakkan ketidaktetapan serta kebimbangan ideologis yang menyedihkan.
Aku harus menjungkirbalikan kenyataan bahwa aku bukan seorang propagandis, bila boleh beranologi aku taktis seperti Kaum Likwidator, yang diseret oleh gelombang desersi borjuis, untuk meninggalkan revolusi marginal hubungan sebab akibatku dengan beberapa orang kawan yang mendefisiasikan perasaan lalu meleburkan lewat beberapa tanya kepada diriku sendiri terhadapnya.


Ada beberapa kata-kata untuk menghindarkan kesalahpahaman yang mungkin timbul. Secara terus menerus ketika kamu menggunakan logika sakit hati setelah berbicara tentang persiapan yang sistematis dan terencana, namun sama sekali aku tidak bermaksud menjelaskan kongkritnya bagaikan otokrasi yang dapat ditumbangkan hanya oleh pengepungan reguler atau serangan yang terorganisir.
Karena Pandangan demikian akan menjadi menggelikan dan doktriner. Sebaliknya, adalah mungkin saja, dan secara historis lebih sering terjadi, bahwa otokrasi akan runtuh di bawah tekanan ledakan spontan atau komplikasi-komplikasi politik yang tak terduga sebelumnya, yang sebenarnya secara terus-menerus mengancam otokrasi itu dari segala sudut. Sama halnya seperti otokrasi yang tumbang hanya oleh pengepungan regular atau serangan yang terorganisir, walaupun pada saat ini pun aku belum mampu untuk menumbangkan kerasnya tembok besar hatimu, suatu saat keadaan mungkin berbalik arah. Mungkin aku harus menempuh jalan sendiri, dan haruslah secara tabah mengejarmu tanpa lelah dan makin seiring berkurangnya kepercayaan pada faktor yang tidak bisa diduga sebelumnya, seperti dirimu yang terjebak pada kesalahan-kesalahanku terdahulu, maka semakin berkurang juga kemungkinanku untuk terperangkap kelengahan yang disebabkan perubahan historis apapun. Sehingga pada akhirnya apa yang aku impikan dan kamu juga impikan akan segera terwujud.

aku belum mampu mengorganisir beberapa kelemahan terbesarku dalam menghadapi tekanan yang bertubi-tubi dalam proses pendewasaan ini, ada seseuatu hal yang harus dipersalahkan tentang senioritas bahkan intimidasi kecil terhadap kawan kecil. inilah bentuk ketidakadilan ketika berhadapannya teori flogistika dengan teori sembarangan yang dikembangkan, cukup mudah untuk mendelegasikan hal ini kepada tiap individu yang berkompetisi meraih puncak tertinggi inteligenitas. bahkan dengan tidak melibatkan dalam pengambilan keputusan.

Ini penilaian yang paling objektif, ternyata merekapun memeiliki beberapa kriteria tandingan, haaaa cukup lucu bagiku mengingat apa yang telah digambarkan ini merupakan bentuk penyelarasan hubungan antara siapa dan mengapa!?! atau dengan pasti aku menyebut semua ini adalah BODOH!
apakah cukup untuk memahami isi dibalik kepala hanya dengan menjungkirbalikan kenyataan saja?! aku rasa terlalu naif ini bukan propaganda abstrak! ini adalah pertarungan! siapa yang kuat dia yang menang! mohon maaf aku terpaksa menjilat untuk itu aku harus pergi! sampaikan salam untuk yang mulia kebebasan dalam hitungan detik aku akan berpaling!

 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin