Artikel Terbaru »

Edelweis

Sebentar!! sebelum memulai menulis tulisan ini.. izinkan aku untuk memuntahkan isi perutku lewat kerongkonganku dulu.. karena aku telah merasa mual untuk kembali menuliskan setumpuk tulisan bertemakan cinta lagi!!

Kapasitas perasaanku untuk beradaptasi... termanifestasi dalam sirnanya krisis-krisis umum yang disebabkan oleh pertemuanku dengannya setelah sekian lama aku tidak bertemu lagi dengannya.. namun dalam intensitas tertentu... bahkan aku tak dapat menyentuhnya untuk mempresentasikan paradigma perasaanku lewat semiotik bahasa puitik dihadapannya langsung.. tidak menggunakan alur komunikasi lewat pengembangan dari penemuan Graham Bell yang selama ini kita berdua pergunakan... Mungkin secara umum.. sarana yang dapat digunakan untuk mengenal setiap wujud di jagad ini..hanyalah melalui efek-efek dan tanda-tandanya. Dengan kata lain, bahwa aku dapat mengenal setiap wujud imajinasi tentang dirinya... hanya melalui efek-efek dan tanda-tanda yang ditimbulkan oleh setiap wujud tersebut... termasuk wujud-wujud yang dapat dikenal melalui mata dan indera lainnya.. Karena tidak satu pun wujud yang dapat masuk ke dalam fikiranku, dan mustahil otakku akan dapat menjadi wadah seluruh wujud... dan mungkin Sedikit sekali refleksi yang diperlukan untuk memahami bahwa disinipun aku akan menghadapi sebuah kesimpulan yang keliru. Dimana letak arti penting dari semua fenomena yang telah aku definiskan sebagai pertemuanku dengan “si lemot” begitu melekatnya dalam kehidupanku hingga meninggalkan banyak sekali kenangan yang tersisa..

Akan tetapi... kalau disajikan dalam bentuk yang sesungguhnya… maka faktor-faktor yang dia anggap sebagai sikap dan perilaku yang aku lakukan berlebihan dan berkebalikan dalam ukuran yang sama... mungkin sedikit pendeskriditan perilaku berlebihanku.. tentang transformasi dari esensi perasaanku yang telah tersosialisasikan menjadi produksi cinta dan bayangan pernikahan yang baru saja kita bicarakan! Itulah sebabnya mengapa faktor-faktor itu hanya bisa menjadi benih atau syarat bagi suatu tatanan dalam makna teoritis, bukan dalam makna historis. Faktor-faktor tersebut adalah fenomena dari sudut pandang konsepsiku tentang kisah antara aku dan kamu ini.. cinta kita pahami sebagai berkaitan dengan cinta.., namun pada kenyataannya bukan hanya tidak mengarah pada sebuah cerita pemberian hati atau jiwa... melainkan sebaliknya kita menganggapnya berlebihan!!!

Mungkin saja ini adalah akhir dari perjalananku mengarungi samudera kehidupan.. telah tiba saat dimana aku harus melemparkan sauh untuk berlabuh di kehidupan baru setelah kematian.. dimana kekekalan abadi akan dapat kunikmati dengan tanpa harus menghukum diri sendiri yang merasa bersalah akibat kesalahan kecil yang telah membuat ujung jariku berdarah!! Selamat tinggal kembali.. beberapa wanita mungkin akan pergi dan berpaling dariku... beberapa yang lainnya akan datang memaki... dan beberapa yang lainnya akan datang di hari pemakamanku untuk mengencingi pusaraku dengan benci...
Inilah salju abadiku... aku takkan lagi mencoba mendekatimu.... namun jauh didalam nuraniku.. aku masih cinta kamu mothz..walau aku akan terus membencimu selama-lamanya!

 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin