Artikel Terbaru »

Waktu Yang Hampir Habis

Waktu beranjak cepat merambat...simpul-simpul keabadian mulai nampak dari kejauhan, debur ombak dipantai hiasi kedamaian saat aku rasakan dekapan sanghyang erat. Malam ini disetiap sudut aku melihat dengan jelas hiruk pikuk makhluk tuhan yang menyebut dirinya manusia berpesta pora, tenggelam dalam haru canda tawa yang mereka ciptakan, sejenak lelah tersandar di tembok keceriaan, yah, tepat jam 12 malam nanti tahun akan berganti, aku berada disekeliling teman kecilku yang kesemuanya membisikan teriakan akan masalah-masalah yang sejenak mereka tinggalkan. Aku hanya terdiam, seorang kawan bertanya padaku apa yang aku fikirkan dalam diamku, aku tak menjawab, hanya sesekali aku tersenyum, tapi jauh dalam alam bawah sadarku yang aku yakini sebagai mimpi, Aku Rindu kalian!! Masih dalam genggamanku kepegang dengan lembut jabat tangan sahabat-sahabatku, rasakan pelukan hangat dari mereka, pergolakan batin yang terjadi saat aku masih enggan keluar dari kamar-kamar bisu untuk tinggalkan tradisi-tradisi usangku, argumentasi bijak keluar dari kaldera jinggaku, Tak ada guna mencari makna!. Aku mencuri sesuatu dari mereka, aku mencuri tawa lepas mereka, canda, dalam diam aku menangis, apa kalian tahu?! Aku lihat kalian!! Aku rindu kalian Aku cinta kalian!!? Walau aku sadar... WAKTUKU HAMPIR HABIS...

Malam ini sangat dingin sekali... kupegang rantai emosi yang membelengguku saat menahan rasa sakit yang teramat sangat, hamparan pasir putih seketika berubah menjadi lautan manusia yang mengalami dekadensi moral! Masih menganalisa tajam tentang moralitas dalam berbagai tindakan manusia malam ini, huffsfzz sudahlah, Djibril enggan datang malam ini. Teman-temanku tidak menjadi dirinya sendiri, banyak cerita terekam disini, tawa, tangisan, penyesalan, bahkan cinta mulai tumbuh. Hahaha... bangkitkan rasa emosi kala serentak menghitung mundur waktu pergantian tahun, Aku tak ada ditengah-tengah mereka saat kembang api itu dilepaskan, atau bersulang segelas minuman, tapi aku berada tepat dibawah kaki sang penciptaku, bersujud memohon ampun akan dosa ditahun kemarin, aku memang berlumur dosa tapi setidaknya malam ini biarkan aku mengadu pada Tuhanku, berdoa memohon agar semua menjadi lebih baik, dan semoga tercipta damai untukku dan cinta untuk kalian akan tetap bersemayam didalam hatiku sahabat-sahabatku, karena aku sadar, WAKTUKU HAMPIR HABIS..,

Aku ingin tinggalkan satu kenangan bahkan kenangan yang takkan pernah kalian lupakan dihari esok, bahwa ada diantara kalian yang terbelenggu siksa duniawi, aku takkan pernah melupakan saat kita bersama beranjak dewasa, saat kita bersama mencari tahu apa yang kita belum tahu saat itu, saat kita menyadari tentang keterbatasan, status sosial, materialis belaka. Kalian tetap miliku,

Kalian adalah debu... dalam sucinya pengembalian syahdu... kukuh dalam semu...

Kalian adalah aku... saat rasakan sakitku kalian memelukku.....

2008 semuanya tinggal kenangan... tahun 2009, tepat 2 tahun setelah vonis itu diberikan padaku, aku akan menunggu!! WALAU WAKTUKU HAMPIR HABIS....

Pelabuhan Ratu (1 Januari 2009)

1 Comment:

  1. Qohar said...
    sabarlah kawan kita akan selalu bersama dalam senang,tawa,sedih, kita akan selalu ada untukmu kawan,,
    kita akan terus berdoa memohon kepada sang pencipta agar kita semua diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan-cobaan ini,,
    kita akan selalu sayang padamu kawan kita akan selalu bersama hingga akhir hayat kita,,
    dont worry kawan kita akan selalu ada d sampingmu kawan sampai kapanpun jika kau membutuhkan kita,,
    mungkin aq hanya manusia biasa yang tidak pandai dalam menulis cerita,tp aq akan selalu ada kapan pun jika kau membutuhkanku kawan,,
    wish u all the best freinds kawan,,

Post a Comment



 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin