Artikel Terbaru »

Kupu-kupu yang tak kupu (nya)

“Kupu – kupu kecil berlarian disekeliling bunga tanpa suara… kuharap ia terjebak dalam semai benih kasih yang aku tebarkan … aku pun tak pernah pernah menyadari kenapa terjadi… tanpa banyak harap yang tak pasti akan aku jumpai.

aku masih ragu… hanya memandang kupu-kupu itu dari remang.. apa ia tersenyum?!

Sorak sorai terdengar dari lapangan rasa dalam khayalku.. deru mesin jantung yang terus berdetak saat aku melihat kupu-kupu itu terbang dengan indahnya…

Nikmati keanggunan, gemulainya terbang, apalagi saat ia menoleh memandangku bijaksana tanpa berkata apa-apa, berharap senja merangkak cemas.

Kupu-kupu itu mengajakku berdansa… berdansa dalam khayal. Dapatkah aku memeluknya?! Ini nyata kawan!!!!!! Saat kupu-kupu kecil menghampiri aku yang tersedu ketika itu, dan memelukku kuat-kuat. Membuatku bangkit, menengaadahkan kepalaku tinggi-tinggi penuh optimis. Andai saja waktu tak cepat berlalu, maka aku akan terus berterima kasih kepada Tuhan atas pertemuan ini setelah lama ku menantikan saat dimana aku akan kembali mengagguminya....”


Aku lah Kupu - kupu Tua yang sedang berpidato . . .!!!!
takkan pernah ada yang mendengar, walau aku telah berusaha mengagitasi audience bijak bernama cinta... dalam symposium perdebatan hebatnya,...

Setelah aku lelah bicara aku pun mendesah pelan......

”Ah.... Kupu-kupu itu telah pergi menjauh”

Ada apa dengan diriku?!



Serang (12 Januari 2009)

0 Comments:

Post a Comment



 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin