Artikel Terbaru »

HANDS UP

Hari ini adalah hari pertama aku bertemu dengannya setelah sekian lama. Aku masih belum mampu memanipulasi perasaanku sendiri lewat teknik persuasi yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicaraanku dengan dirinya melalui sentimen positif yang dipersuasi untuk saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan tentang masa depan kisah yang pernah 10 tahun lalu. Mungkin aku menganggap ini sebagai konsubstansialitas, bagaimanapun kisah ini telah didasari laju stagnasi emosi yang terbentuk diantara keegoisan untuk saling mempertahankan argumentasi. Atau dengan mempertegas pernyataan “Aku udah Punya Pacar Lho..” huffhhzzzhhtt, I don’t care baby!

Mungkin kamu telah mengetahui bahwa mustahil membuat dua benda yang sepenuhnya sama. Dalam perluasan keterasingan menjadi cinta diperkenankan adanya sebuah deviasi atas cinta itu sendiri, yang bagaimanapun, tidak boleh melampaui batasan-batasan pasti mengenai perasaanku sendiri. Saat toleransi menjadi berlebih, kuantitas berlanjut menjadi kualitas, dengan kata lain, cinta tadi menjadi inferior atau sepenuhnya tak berharga. Pemikiranku hanyalah satu bagian dari keseluruhan tindak reaksional perasaanku yang lelah untuk mengidentifikasi sisi fanatisme masa lalu. Akal sehat dikarakterisasi oleh kenyataan bahwa cinta secara sistematis mampu melampaui toleransi dialektis sehingga mampu melampaui perkembangan kekuatan-kekuatan produktifnya lewat struktur kepemilikan cinta yang membentuk anatomi sebuah cerita.

Memang sudah seharusnya Aku memperketat perkiraan-perkiraan, koreksi-koreksi, kongkritisasi pemikiran dialektis untuk memberikan sebuah kekayaan mengenai isi dan fleksibilitas perasaanku melalui konsep-konsep yang akan terimplemtasikan lewat pendekatan intensif kembali, bahkan aku katakan bahwa ini adalah sebuah kelembapan yang bagi sebuah bidang tertentu membawanya lebih dekat pada fenomena yang nyata, sehingga aku akan sangat berterima kasih kepada impuls kuat yang diberikan cupid kepada pemikiran.

Semoga saja, aku dan kamu bersatu dalam harapan, atau kamu bersatu dengan imajinasi dan aku bersatu dengan semiotika puisi lagi.

0 Comments:

Post a Comment



 
 
 

Member

 
Copyright © THE LAST EPISODE Powered by: Blogger.com
Template By: Ikhsan Hafiyudin